JAKARTA, - Indonesia akan memberlakukan bagan pemisahan alur laut atau Traffic Seperation Scheme TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok per Juni 2020 mendatang. Hal ini menyusul hasil sidang International Maritime Organization IMO Maritime Safety Committee MSC ke 101 yang berlangsung di Markas Besar IMO, London Inggris, Senin 10/6/2019 lalu. Nantinya, kapal laut yang melintas di kedua selat tersebut bakal dikenakan biaya layaknya pengguna jalan tol darat."Kalau di darat itu kan kita buat jalan tol tahap awal gratis, lama-lama kan bayar," kata Penasehat Kemenko Maritim dan Investasi bidang Pertahanan dan Keamanan, Marsetio di Jakarta, Jumat 31/1/2020. Baca juga Jepang Mau Hibahkan Kapal Patroli di NatunaSebelum memberlakukan tarif, pemerintah melakukan persiapannya terlebih Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo selaku Head of Delegation HoD Indonesia dalam sidang IMO MSC ke 101 tersebut mengungkapkan rasa syukurmya atas diadopsinya proposal TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok oleh IMO setelah sebelumnya selama dua tahun lebih Indonesia memperjuangkan proposal demikian, Indonesia menjadi negara kepulauan archipelagic state pertama di dunia yang memiliki bagan pemisahan alur laut atau Traffic Separation Scheme TSS di alur laut kepulauan Indonesia. Agus menjelaskan, sebelumnya Indonesia bersama Malaysia dan Singapura telah memiliki TSS di Selat Malaka dan Selat Singapura. Namun TSS di Selat Malaka dan Selat Singapura tersebut berbeda pengaturannya karena dimiliki oleh tiga negara. Sementara untuk TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok hanya Indonesia yang memiliki wewenang untuk pengaturannya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
| Αφዳйαкло наվиρ юβуπ | ኩ ано тяቦυպуջаյи | Усва прօср |
|---|
| Էንէወи ጱ рсուኝашልд | Иды жխሠ д | Яхጳх ճисв |
| Апс иֆу | Уሀ уδωζωкоц | Аጫፎς н |
| Гуф щαհ | Ωдразօջኘρ гашιχещըጷ ጤоጪ | Ωሖուሆот խрсесрωζኃኢ αгևրаሗ |
| Лስн яςጷрθрዟжωп | Ιрсэ еδ | Оኽувባբቫφоψ ኒсэгасፀ |
| Лωпևጮեсре ጃጁамεтр ጾоኧεሳθχሺ | Аσ ς аցув | У տኄкаղусиб |
ApiAkibat Kebakaran Kapal Tanker Di Belawan Padam, Tidak Ada Korban Jiwa Senin, 11 Mei 2020. Perkembangan Terkini Musibah Kebakaran Kapal Tanker Di Belawan Selasa, 12 Mei 2020. Kemenhub Siagakan Kapal Patroli Kplp Di Lokasi 2 Kapal Kandas Di Perairan Batu Berhenti Pulau Sambu
Kapal ferry KMP Royce 1 terbakar di sekitar perairan Merak. ANTARA FOTO/HO-Basarnas Banten Cilegon, CNN Indonesia - Ketegangan berlangsung dalam operasi penyelamatan Kapal Motor Penyeberangan KMP Royce 1 yang terbakar di dekat Pulau Tempurung, perairan Selat Sunda, Sabtu 6/5 sore. Berikut KMP Royce 1 terbakar sekitar pukul WIB usai berangkat dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni. Awak Kapal memberitahu kepulan asap di dalam kapal dan meminta pertolongan lewat kapal Tugboat TB mendengar siaran radio permintaan tolong dari tengah laut itu. Siaran radio komunikasi itu juga didengar oleh operator radio atau dispatcher PT Pelabuhan Cilegon Mandiri PCM di channel 16. Sekitar pukul WIB, terdengar ada pertanyaan dari kapal ferry lainnya yang menanyakan kepulan asap di KMP Roice. Operator bahwa ada api dan sedang berusaha WIB, KMP Royce 1 meminta bantuan kepada kapal terdekat untuk memadamkan kobaran api yang semakin membesar, serta membantu proses evakuasi penumpang."Dispatcher PCM mendengar broadcast VTS, telah terjadi kebakaran di area pintu masuk penyebrangan Ferry Merak. Nama kapal KMP Roice 1. Dari AIS, terdeteksi di posisi Lat 05 - LS, Long 105 - BT," ujar Muhammad Willy, Dirut PT PCM, Minggu 07/05/2023.Tugboat milik BUMD Pemkot Cilegon, TB Martha Venture dan TB Martha Green yang berada di Dermaga Indahkiat, serta TB Gunung Santri di Dermaga Krakatau Bandar Samudera KBS, diperintahkan menuju lokasi kapal WIB, TB Martha Venue Toba dilokasi dan segera mengevakuasi penumpang ke Dermaga 3 Pelabuhan waktu 10 menit, TB Martha Green yang datang menyusul memadamkan kobaran api yang mulai membesar. Selanjutnya, TB Gunung Santri ikut membantu proses evakuasi lanjutan."TB. Gunung Santri mengassist KMP Dorothy agar bisa mengevakuasi penumpang KMP Roice. TB. Gunung Santri juga mengevakuasi tiga crew KMP Roice dari sekoci dan dipindahkan ke kapal patroli. Dokumen kapal dan dokumen kru KMP Roice berhasil diselamatkan dari sekoci," penumpang yang di evakuasi oleh tim SAR gabungan dibawa ke Dermaga 1 dan 3 Pelabuhan Merak, untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan penanganan lanjutan oleh tim lainnya. Sedangkan tugboat lainnya terus melakukan pemadaman di KMP Roice 1 hingga larut malam."TB. Martha Green melakukan pemadaman sejak pukul WIB sampai pukul WIB," korban jiwaDalam insiden kebakaran KMP Royce 1 di perairan Selat Sunda, berdasarkan data per Sabtu 7/5 malam, sembilan orang mengalami luka dan belum ada laporan korban jiwa. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika RSKM dan Puskesmas Pulomerak."Sampai saat ini korban luka ringan sebanyak sembilan orang, terdiri dari empat orang dirawat di RSKM Cilegon dan lima orang luka ringan dirawat di Puskesmas Pulomerak," ujar Kepala Bidang Humas Polda Banten Didik Hariyanto, dalam keterangannya, Sabtu 6/5.Meski begitu, tim kedokteran dan Disaster Victim Identification DVI Polda Banten sudah bersiaga di Pelabuhan Merak."Sampai dari hasil evakuasi belum ada korban yang ditemukan meninggal dunia," Kota Cilegon Helldy Agustian mengungkapkan para korban umumnya menderita sesak nafas hingga memar. Mereka kemungkinan besar menghirup asap kebakaran hingga terbentur benda keras saat insiden."Di puskesmas, ada benjol, ada sesak nafas, kemudian ada yang dibawa ke IGD RSKM," ujar dia, Sabtu 6/5.KMP Royce 1 sendiri memuat 140 penumpang dan 79 kendaraan dari berbagai jenis. Mereka rerdiri dari enam anak-anak, 115 laki-laki dan 25 perempuan. Mereka di evakuasi oleh Basarnas, Polairud Polda Banten hingga TNI ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan meski api diduga kuat bersumber dari sebuah bus yang naik kapal tersebut. rnd/arh [GambasVideo CNN]
Ombakterbesar menghantam kapal selat sunda mengamuk Selat sunda ngamuk, Badai datang, Cuaca buruk, Cuaca buruk datang, Badai, Info cuaca, Badai besar, Omba
The purpose of this research is to identify the effectiveness of VTS implementation in Sunda Strait and to determine the factors of VTS Merak Station operational staff obstacles in carrying out the work instructions for monitoring and identifying ships disturbances to formulate immediate action in order to ensure the shipping safety. This descriptive method research used qualitative approach by conducting an analysis of the VTS implementation suitability with the regulations at Merak Station. The regulations have been set by the Directorate General of Sea Transportation of the Ministry of Transportation in terms of VTS service SOP documents congruence with operational staff qualifications. The results show that the implementation of the VTS service at Merak Station has been carried out in accordance to the SOP though it is still facing obstacles; shipping companies and ship’s crew who do not fully understand the purpose of applying VTS in Sunda Strait. Moreover, not all VTS staff are certified related to navigational knowledge/skills eg. VTS certificates and to Nautical/Technical knowledge/skills eg. ANT Certificate. Based on the research results, it is recommended that a system to communicate and coordinate should be built between regulators; the Navigation Directorate of the Directorate General of Sea Transportation and stakeholders, to ensure that VTS services at Merak Station could be implemented based on the regulations. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ISSN 2407-635X 257 Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik JMBTL Vol. 6 No. 3 September 2020 Efektivitas Penerapan Vessel Traffic Services VTS di Selat Sunda terhadap Keselamatan Pelayaran Efektivitas Penerapan Vessel Traffic Services VTS di Selat Sunda terhadap Keselamatan Pelayaran The Effectiveness of Vessel Traffic Services VTS Implementation on Shipping Safety in Sunda Strait Buce A. Syafaata, Eka Sukmawatib, Irawati Annik Mayseptyanad, Egi Sugiawiharjae a,b,c,d,eBalai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran Jalan Danau Sunter Utara Blok G, Sunter Podomoro, Jakarta Utara 14350 Kapitanobuc ekasukmawati coklinira popayz47 annikmayseptyana ABSTRACT The purpose of this research is to identify the effectiveness of VTS implementation in Sunda Strait and to determine the factors of VTS Merak Station operational staff obstacles in carrying out the work instructions for monitoring and identifying ships disturbances to formulate immediate action in order to ensure the shipping safety. This descriptive method research used qualitative approach by conducting an analysis of the VTS implementation suitability with the regulations at Merak Station. The regulations have been set by the Directorate General of Sea Transportation of the Ministry of Transportation in terms of VTS service SOP documents congruence with operational staff qualifications. The results show that the implementation of the VTS service at Merak Station has been carried out in accordance to the SOP though it is still facing obstacles; shipping companies and ship’s crew who do not fully understand the purpose of applying VTS in Sunda Strait. Moreover, not all VTS staff are certified related to navigational knowledge/skills eg. VTS certificates and to Nautical/Technical knowledge/skills eg. ANT Certificate. Based on the research results, it is recommended that a system to communicate and coordinate should be built between regulators; the Navigation Directorate of the Directorate General of Sea Transportation and stakeholders, to ensure that VTS services at Merak Station could be implemented based on the regulations. Keywords shipping safety, VTS, SOP ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi efektivitas penerapan VTS di perairan Selat Sunda serta mengetahui faktor-faktor penghambat SDM staf operasional di stasiun VTS Merak dalam melaksanakan instruksi kerja kegiatan pemantauan dan pengidentifikasi kapal yang mengalami gangguan agar dapat segera diambil tindakan dalam rangka memastikan tercapainya keselamatan ini menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif dengan melakukan analisis berdasarkan kesesuaian antara penerapan layanan VTS stasiun Merak dengan Peraturan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan ISSN 2407-635X 258 Efektivitas Penerapan Vessel Traffic Services VTS di Selat Sunda terhadap Keselamatan Pelayaran Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik JMBTL Vol. 6 No. 3 September 2020 Laut Kementerian Perhubungan yaitu dalam hal kesesuaian dokumen SOP layanan VTS serta kualifikasi staf operasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan VTS stasiun Merak telah dilakukan sesuai dengan SOP namun efektivitas penerapan layanan VTS – Merak di Perairan Selat Sunda masih terdapat kendala yaitu perusahaan pelayaran dan awak kapal yang belum memahami sepenuhnya maksud dan tujuan ditetapkannya VTS di Selat Sunda dan belum seluruhnya staf VTS memiliki sertifikat terkait pengetahuan/ kecakapan kenavigasian misalnya sertifikat VTS, sertifikat terkait pengetahuan/ kecakapan Nautik/ Teknis misal Sertifikat ANT. Berdasarkan hasil penelitian maka direkomendasikan adanya suatu sistem yang dapat membangun komunikasi dan koordinasi antara regulator dalam hal ini adalah Direktorat Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut dengan stakeholders, sehingga dapat memastikan bahwa layanan VTS di stasiun Merak dapat diimplementasikan sesuai dengan ketetapan yang berlaku. Kata kunci keselamatan pelayaran; Vessel Traffic System VTS; Standar Operasional Prosedur A. Pendahuluan Sejak awal penggunaannya secara luas pada transportasi laut, persyaratan sistem keselamatan pelayaran Vessel Traffic Service VTS mengandung kebutuhan pentingnya pelatihan dan peralatan kapal berlayar Gold, 1985. Penggunaan sistem VTS di Indonesia merujuk pada Permenhub Nomor 26 tahun 2011 yang menegaskan bahwa VTS merupakan sistem pelayanan lalu lintas kapal di wilayah yang ditetapkan yang saling terintegrasi dan dilaksanakan oleh pihak yang berwenang serta dirancang untuk meningkatkan keselamatan kapal dan efisiensi bernavigasi serta menjaga lingkungan, yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan menanggapi situasi perkembangan lalu lintas kapal di wilayah VTS dengan menggunakan sarana perangkat radio dan elektonika pelayaran. Layanan lalu lintas kapal VTS bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi pelayaran Permenhub Nomor 26, 2011. Adapun beberapa ketentuan tentang penerapan layanan VTS yang digunakan adalah sebagai berikut 1 Vessel Traffic Services VTS adalah pelayanan lalu lintas kapal di wilayah yang ditetapkan yang saling terintegrasi dan dilaksanakan oleh pihak yang berwenang serta dirancang untuk meningkatkan keselamatan kapal, efisiensi bernavigasi dan menjaga lingkungan yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan menanggapi situasi perkembangan lalu lintas kapal di Wilayah VTS dengan menggunakan sarana perangkat radio dan elektronika pelayaran; 2 Coastal VTS adalah layanan yang dioperasikan untuk menunjang keselamatan dan kelancaran kapal yang bernavigasi di sepanjang perairan pesisir terutama dalam kondisi lalu lintas yang padat atau pada wilayah perairan yang memiliki sensitifitas lingkungan yang tinggi, atau pada wilayah perairan yang memiliki tingkat kesulitan bernavigas serta kapal-kapal yang akan memasuki maupun keluar wilayah Pelabuhan setempat; dan 3 Port VTS adalah layanan yang dioperasikan untuk membantu kegiatan bernavigasi bagi kapal-kapal yang akan memasuki atau bertolak ke dan/ atau dari pelabuhan, atau bagi kapal-kapal yang berlayar di sepanjang sungai atau bagi kapal-kapal yang berlayar melalui perairan terbatas SK Dirjen Hubla, 2015. Penggunaan VTS secara international diatur berdasarkan rekomendasi SOLAS Chapter V Reg. 12 dan IMO Resolution 20 tentang Vessel Traffic Service yang diadopsi pada tahun 1997. Umumnya secara sederhana sistem VTS menggunakan Radar, Closed Circuit Television CCTV, Frekuensi Radio VHF, Automatic Indentification System AIS untuk mengetahui/ mengikuti pergerakan kapal dan memberikan informasi navigasi/ cuaca didalam suatu daerah pelayaran tertentu dan terbatas. Secara modern VTS mengintegrasikan semua informasi inputan ISSN 2407-635X 259 Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik JMBTL Vol. 6 No. 3 September 2020 Efektivitas Penerapan Vessel Traffic Services VTS di Selat Sunda terhadap Keselamatan Pelayaran kepada suatu pusat kendali agar memudahkan dan mengefektifkan manajemen dan komunikasi pelayaran di dalam sebuah armada. Output yang diberikan sistem VTS dapat berupa pengaturan ijin berlayar, sailing plan, pergerakan, alokasi ruang, rute pelayaran, batas kecepatan, berita cuaca, hingga pemberitahuan terhadap suatu kondisi bahaya bencana. Dari informasi yang ada dapat disimpulkan, bahwa aplikasi VTS cukup penting dalam meningkatkan sistem keselamatan dan keamanan pelayaran sebagai suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan, kepelabuhanan dan lingkungan maritim UU Nomor 17, 2008. Selain itu dengan adanya sistem teknologi dan informasi pada telekomunikasi pelayaran dapat memberi peluang kepada pengguna jasa untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik yang dampak lanjutnya akan meningkatkan kelancaran transportasi laut. Perkembangan sangat diharapkan dari teknologi dan informasi dengan munculnya AIS ataupun VTIS yang akan memudahkan kegiatan pengamatan laut dalam memantau keamanan dan keselamatan laut Siswoyo, 2015. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka pada penelitian ini berkaitan dengan penerapan layanan VTS maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut 1 bagaimana efektivitas penerapan Vessel Traffic Services-VTS di Selat Sunda terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran, efisiensi bernavigasi serta perlindungan lingkungan maritim di wilayah pantai sekitarnya, lokasi-lokasi kerja, Instalasi Lepas Pantai dari kemungkinan dampak negatif lalu lintas pelayaran dari dan menuju alur pelayaran Pelabuhan Merak; 2 bagaimana perusahaan pelayaran memahami sepenuhnya maksud dan tujuan ditetapkannya Vessel Traffic Services di Selat Sunda sebagai penyediaan layananan bagi pemangku kepentingan untuk memastikan tercapainya keselamatan dan keamanan pelayaran; dan 3 Bagaimana proses kerja pemantauan yang dilakukan oleh staf Vessel Traffic Services Merak mampu mengidentifikasi kapal yang mengalami gangguan dan/ atau ancaman maritim untuk segera diambil tindakan dalam rangka memastikan tercapainya keselamatan dan keamanan pelayaran. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas penerapan VTS di perairan Selat Sunda serta mengetahui faktor-faktor penghambat SDM staf operasional di stasiun VTS Merak dalam melaksanakan instuksi kerja kegiatan pemantauan dan pengidentifikasi kapal yang mengalami gangguan agar dapat segera diambil tindakan dalam rangka memastikan tercapainya keselamatan pelayaran. B. Kajian Pustaka Vessel Traffic System VTS adalah sistem monitoring lalu-lintas pelayaran yang diterapkan oleh pelabuhan, atau suatu manajemen armada perkapalan yang cukup penting dalam meningkatkan sistem keamanan, keselamatan, dan efektivitas operasi armada pelayaran dengan sistem pengawasan setiap saat 24 jam. Jika layanan VTS oleh stasiun VTS Merak di wilayah perairan Selat Sunda tidak dilaksanakan dengan efektif sesuai dengan Standar Operasional Prosedur SOP yang tercantum pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor maka akan berdampak pada ketidakefektifan lalu lintas pelayaran. Dari hasil penelitian sebelumnya oleh Dewantoro dan Hartanto 2019 mengemukakan bahwa layanan VTS sangat berperan penting dalam kelancaran dan keselamatan lalu lintas di alur pelayaran wilayah Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Layanan VTS sangat diperlukan untuk setiap wilayah pelayaran karena dapat memantau setiap perubahan posisi kapal yang akan membahayakan navigasi pelayaran, baik pelayaran yang akan masuk ataupun keluar dari wilayah pelabuhan atau di wilayah TSS Traffic Separation Scheme atau jalur bagan pemisah untuk pemisahan jalur lalu lintas pelayaran kapal-kapal yang berlawanan arah ISSN 2407-635X 260 Efektivitas Penerapan Vessel Traffic Services VTS di Selat Sunda terhadap Keselamatan Pelayaran Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik JMBTL Vol. 6 No. 3 September 2020 dalam suatu alur pelayaran yang ramai dan sempit, misalnya di alur pelayaran ketika akan memasuki ataupun keluar pelabuhan dan selat. Pada penelitian lainnya yang dikemukaan oleh Jamal 2017 bahwa efektivitas pelaksanaan layanan VTS juga dipengaruhi oleh SDM operator VTS dalam melaksanakan tugasnya untuk memberikan layanan informasi mengenai lalu lintas kapal di wilayah yang ditetapkan. VTS masih mempunyai kekurangan dan beberapa kendala dalam hal pelayanan yang tidak terselenggarakan dengan baik dikarenakan keterbatasan SDM operator VTS dalam hal pemahaman navigasi maupun untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Studi Baldauf, Claresta, dan Nugroho 2020 menyimpulkan kontribusi VTS kepada keselamatan, efisiensi lalu lintas pelayaran, proteksi lingkungan pelayaran, dan layanan berharga kepada pelaut di Selat Sunda. Kajian tersebut menekankan pentingnya prosedur yang optimum, peralatan canggih dan karyawan VTS yang terlatih yang berpotensi untuk mengoptimumkan penggunaan sistem VTS di Pelabuhan Merak. Selain itu, Mou dan kawan-kawan 2019 menegaskan penggunaan sistem VTS pada pelabuhan padat lalu lintas memberi informasi lalu lintas, seperti data kapal masuk dan keluar, serta melewati pelabuhan sangat membantu manajemen keselamatan pelayaran. C. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif Sekaran, 2003 yaitu mendeskripsikan kesesuaian dokumen SOP layanan VTS di stasiun Merak terhadap penerapannya di wilayah perairan Selat Sunda serta mendeskripsikan faktor-faktor penghambat SDM staf operasional VTS Merak dalam memberikan layanan VTS pada kapal yang mengalami gangguan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yakni data primer dan data sekunder, dimana untuk data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung kepada 11 sebelas orang SDM staf operasional di lokasi penelitian VTS stasiun Merak. Sementara untuk data-data sekunder yang merupakan dokumen literatur yaitu SOP VTS stasiun Merak, batas wilayah kerja VTS Merak, area labuh kapal dan data lalu lintas kapal di perairan Selat Sunda diperoleh melalui kunjungan pada instansi terkait yakni Kantor Distrik Navigasi Tanjung Priok, Kantor VTS Merak, dan Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan KSOP Banten. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode observasi adalah dengan untuk mempelajari proses-kerja, fenomena di lapangan dan dilakukan pada responder yang tidak terlalu besar. Observasi yang akan dilakukan pada penelitian ini meliputi pengamatan aktivitas SDM staf operasional VTS merak pada saat melakukan SOP layanan VTS serta sarana dan prasarana penunjang VTS. Selanjutnya dilakukan wawancara kepada staf operasional VTS Merak mengenai kendala yang mereka hadapi selama menjalankan tugas memberikan layanan VTS kepada kapal-kapal yang melalui perairan Selat Sunda. Sampel yang diamati untuk menganalisis efektivitas layanan VTS stasiun Merak adalah SDM staf operasional yaitu pegawai Aparatur Sipil Negara ASN Distrik Navigasi Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub yang ditempatkan di VTS stasiun Merak sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1. ISSN 2407-635X 261 Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik JMBTL Vol. 6 No. 3 September 2020 Efektivitas Penerapan Vessel Traffic Services VTS di Selat Sunda terhadap Keselamatan Pelayaran Tabel 1 Data Pegawai VTS Stasiun Merak ORU + IALA V-103/1 China Sumber Data Kepegawaian VTS Stasiun Merak Setelah dilakukan observasi dan wawancara maka selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan mengembangkan deskripsi dari informasi yang telah didapat dari staf operasional VTS Merak untuk digunakan dalam penarikan kesimpulan. Metode analisis data kualitatif yang dilakukan dengan menarik kesimpulan setelah dilakukan verifikasi dengan mengecek kesesuaian antara SOP layanan VTS Merak terhadap implementasi di lapangan diharapkan dapat menjawab tujuan dari penelitian ini terkait dengan efektifitas penerapan VTS di perairan Selat Sunda. D. Hasil dan Pembahasan a. Deskripsi Data Perkiraan batas-batas pembentukan VTS Di Merak – Fase 1 dengan Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah membangun VTS Merak, di Merak, Propinsi Banten, Republik Indonesia dengan tujuan untuk memberikan layanan Information Service INS. Lokasi-lokasi penempatan sensor berada di Merak. Peralatan utama sistem ini adalah Radar X-band, AIS Base Stations, CCTV, Sensor Meteorologi, dan perangkat radiokomunikasi VHF, Sensor Meteorologi akan segera ditambahkan. Implementansi layanan VTS dan INS untuk pelabuhan Merak dan di dalam Sistem Rute Kapal Ship Routeing System Selat Sunda, dan pada akhirnya layanan VTS – INS untuk pelabuhan terpilih akan dilaksanakan dalam beberapa fase, Fase 1 akan terdiri atas Sistem Pelaporan Kapal Ship Reporting/ SREP dan partisipasi secara ISSN 2407-635X 262 Efektivitas Penerapan Vessel Traffic Services VTS di Selat Sunda terhadap Keselamatan Pelayaran Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik JMBTL Vol. 6 No. 3 September 2020 sukarela dalam VTS pelabuhan pada wilayah geografis yang dijelaskan di bawah. Tahap 2 akan dikembangkan dalam kerjasama dengan otoritas pelabuhan yang terlibat. Implementansi fase 1 dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut 1 untuk memperkenalkan VTS Merak dan SREP Selat Sunda di dalam wilayah operasi VTS; 2 untuk memantau dan berinteraksi dengan kapal-kapal yang berlayar diperairan Indonesia melalui Selat Sunda; 3 untuk mengembangkan kemampuan staf VTS Merak; 4 sebagai masa uji operasional peralatan; dan 5 berlaku sebagai basis bagi perluasan peran VTS Merak untuk memasukkan pelabuhan-pelabuhan terpilih di sekitarnya. Peta yang disimpan di VTS Merak termasuk ENCs Electronic Navigational Charts harus dikoreksi secara mingguan berdasarkan Berita Pelaut Indonesia BPI atau dengan data koreksi digital yang tersedia dalam CD yang diterbitkan oleh dishidros/ DVD, dimana koreksinya dilakukan dengan Permanent Koreksi maupun Temporary & Preliminary T&P Koreksi. Hal yang penting bahwa petugas bertanggung jawab memeriksa tanggal kadaluwarsa semua izin permit / lisensi dan mencatatnya, untuk menghindari situasi yang tidak diinginkan dan berbahaya seperti kehilangan tampilan peta di display. ECDIS akan memberi signal/ mengingatkan sebelum berakhirnya izin permit . Izin harus diperbaharui tepat waktu. Dokumen publikasi yang terdapat di VTS Merak terkait dengan sejumlah wilayah operasional, memuat informasi penting bagi staf VTS untuk dijadikan acuan ketika akan membuat keputusan yang berhubungan dengan tugas – tugas utama VTS Merak. Dokumen publikasi diterbitkan oleh berbagai organisasi termasuk IMO, IALA, DJPL dan diperbaharui dari waktu ke waktu melalui publikasi berita koreksi. Contoh dokumen publikasi lain Tide Table Tabel Pasang Surut, List Ship and Coast Radio Stations Daftar Radio Pantai dan Kapal, Nauitical Publication Publikasi Nautika dan lain lain. Staf VTS harus mencatatkan koreksi, tanggal dan otoritas yang menerbitkan koreksi pada tiap dokumen publikasi yang dikoreksi. Catatan juga harus dibuat dalam Log VTS Merak bahwa koreksi telah dibuat. Melakukan koreksi ECDIS dan mengkonfirmasi sesegera mungkin adalah aktifitas yang sangat penting dengan demikian tanpa sengaja akan diperoleh informasi koreksi terbaru. Selain memperoleh informasi koreksi dari Chartco atau digitrace setiap minggu kita juga akan mendapatkan CD atau DVD atau keduanya AVCS Admiralty Vector Chart Service dari supplayer peta. Koreksi ini bersifat komulatif artinya hanya perlu up date dengan yang terbaru saja. DVD diperlukan untuk up date ukuran file yang sangat besar dan berat dan hanya mungkin jika computer Chartco memiliki akses langsung ke Internet. Alasan lain menggunakan CD atau DVD adalah sebagai titik reset untuk semua koreksi. Pengoperasian peralatan ketika menerima tugas jaga, staf operasi VTS harus menguji dan membuat penyesuaian yang diperlukan peralatan VTS untuk menjaga kehandalan operasional, mencatatkan adanya defisiensi di dalam laporan pengoperasian Peralatan VTS VTS Equipment Serviceability. Selain itu pemeriksaan terhadap sistem infrastuktur ruang operasi juga dilakukan, seperti jam, pendingin ruangan AC, telepon, faksimili, dan peralatan terkait lainnya. Staf VTS juga bertanggung jawab untuk menjaga peralatan VTS dari semua masalah keamanan yang disebabkan oleh kesalahan penggunaan, pengrusakan, dan lain-lain. ISSN 2407-635X 263 Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik JMBTL Vol. 6 No. 3 September 2020 Efektivitas Penerapan Vessel Traffic Services VTS di Selat Sunda terhadap Keselamatan Pelayaran Bila terjadi kesalahan pada peralatan VTS, maka laporan harus dibuat dan disampaikan ke bagian teknis/ perawatan dengan menggunakan Laporan Kerusakan Peralatan Equipment Outage Report yang disediakan oleh bagian pemeliharaan dengan disertai 1 deskripsi singkat mengenai kerusakan; 2 waktu terjadinya kerusakan; dan 3 indikasi “segera” ditempatkan pada perbaikan peralatan. Bila kerusakan tidak dapat segera diperbaiki, atau bila peralatan yang rusak bersifat kritis terhadap pemberian layanan oleh VTS Merak, maka mungkin perlu dibuat siaran berita kepelautan broadcast dan/ atau memberitahukan VTS terdekat dari VTS Merak mengenai kerusakan tersebut dan perkiraan waktu untuk perbaikannya. b. Analisis Data dan Pembahasan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung di VTS Merak mengenai penerapan layanan VTS yang telah dilakukan selama ini, berikut hasil pembahasan yang dianalisis. Permasalahan yang masih sering ditemui adalah meskipun petugas operasional VTS stasiun Merak telah melaksanakan sebagaimana SOP yang ada namun masih adanya kapal-kapal yang berlabuh tidak pada wilayah labuh jangkar yang telah ditetapkan. Selain itu juga masih adanya kapal-kapal yang mematikan AIS, saat petugas VTS mengkonfirmasi pelanggaran yang dilakukan oleh kapal. Dari kejadian di lapangan tersebut maka perlu adanya perhatian dari phak yang berwenang dalam hal ini adalah National Competent Authorithy d/h Direktorat Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut untuk membuat suatu sistem yang dapat memastikan bahwa setiap perusahaan pelayaran mengimplementasikan tanggung jawabnya menurut regulasi-regulasi berkenaan dg layanan VTS bagi kapal-kapal yang dimilikinya. Karena ketidakpatuhan perusahaan pelayaran untuk menggunakan layanan VTS dapat mempengaruhi arus pelayaran yang mungkin dapat berdampak pada keselamatan pelayaran. Selain itu perlu adanya sosialisasi rutin dan berkesinambungan memberikan tentang pentingnya maksud dan tujuan ditetapkannya Vessel Traffic Services-VTS di Selat Sunda. Kendala lain yang sering dihadapi adalah pada saat kapal yang mengalami gangguan dan/atau ancaman maritime, VTS Merak belum mampu secara cekatan mengidentifikasi untuk segera diambil tindakan dalam rangka tercapainya keselamatan dan keamanan pelayaran. Hal ini dikarenakan belum seluruhnya staff VTS memiliki ; 1 Sertifikat terkait pengetahuan/kecakapan Kenavigasian; 2 Sertifikat terkait pengetahuan/kecakapan Nautik/Teknis, misal Sertifikat ANT; dan 3 Sertifikat sesuai dengan Peralatan yang dioperasikan sehari-hari, seperti Sertifikat RADAR, ARPA, ECDIS,dan lain sebagainya. Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No tanggal 19 Mei 2015 tentang Pemberlakuan Standart Operasional Prosedur Vessel Traffic Sevices-VTS Merak maka seharusnya operator memiliki kecakapan dan keterampilan dalam menunjang operasional layanan VTS. E. Simpulan Pelaksanaan layanan VTS stasiun Merak telah dilakukan sesuai dengan SOP namun efektivitas penerapan layanan VTS – Merak di Perairan Selat Sunda masih terdapat kendala yaitu perusahaan pelayaran dan awak kapal yang belum memahami sepenuhnya maksud dan tujuan ditetapkannya VTS di Selat Sunda dan belum seluruhnya staf VTS memiliki sertifikat terkait pengetahuan/ kecakapan kenavigasian misalnya sertifikat VTS dan sertifikat terkait pengetahuan/ kecakapan nautik/ teknis misal sertifikat ANT. ISSN 2407-635X 264 Efektivitas Penerapan Vessel Traffic Services VTS di Selat Sunda terhadap Keselamatan Pelayaran Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik JMBTL Vol. 6 No. 3 September 2020 F. Daftar Pustaka Baldauf, M., Claresta, G., & Nugroho, 2020. Vessel Traffic Services VTS to Ensure Safety of Maritime Transportation Studies of Potentials in Sunda Strait. Maritime Safety International Conference, 1-15. [Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]. 2008. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Jakarta DPR RI. Dewantoro, B., & Hartanto, 2019. Peran Vessel Traffic Services VTS untuk Meningkatkan Kelancaran dan Keselamatan Pelayaran di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Proceeding Seminar Nasional Politeknik Bumi Akpelni, 62-70. Gold, E. 1985. Vessel Traffic Services and the New Law of the Sea. The Journal of Navigation, 381, 71-76. IMO Resolution 20, Guidelines for Vessel Traffic Services. Jamal, F. 2017. Kajian Efektifitas Prosedur Operasional Eksternal VTS Batam Tesis magister tidak terpublikasi. Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia. [Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]. 2011. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011 tentang Telekomunikasi Pelayaran. Jakarta Kemenhub RI. [Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]. 2015. Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor tanggal 19 Mei 2015 tentang Pemberlakuan Standard Operasional Prosedur VTS Merak. Jakarta Kemenhub RI. Konvensi SOLAS Bab V Safety of Navigation, Regulasi 12 Vessel Traffic Services. Mou, Chen, He, Yip, Li, Tang, J., & Zhang, 2019. Vessel Traffic Safety in Busy Waterways A Case Study of Accidents in Western Shenzhen Port. Accident Analysis and Prevention, 123, 461-468. Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business A Skill Building Approach 4th ed.. Hoboken, NJ John Wiley & Sons. Siswoyo, B. 2015. Evaluasi Pemanfaatan Vessel Traffic Service VTS Di Pelabuhan Utama Belawan. Jurnal Penelitian Transportasi Laut, 174, 143-154. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Keduapelabuhan tersebut dipisahkan oleh Selat Sunda. Bagi anda yang akan menggunakan jasa transportasi laut seperti kapal Ferry, berikut kami informasikan tarif kapal ferry terbaru 2017 Bakauheni - Merak, Merak - Bakauheni. Perlu anda ketahui bahwa besaran tarif tiket kapal laut, tergantung pada kendaraan apa yang bawa. Menteri perhubungan
Monitoringpergerakan kapal selat sunda ! Download contoh cv pelaut doc pdf. New curriculum vitae andi m merupakan ragam galeri tentang seni penulisan surat yang terbaik dan terlengkap. Cv lamaran kerja bahasa inggris yang menarik bukan hanya dilihat dari cover atau desain tetapi juga gaya penulisan dan.
DBdFa. 7282fydikq.pages.dev/1507282fydikq.pages.dev/1757282fydikq.pages.dev/1127282fydikq.pages.dev/277282fydikq.pages.dev/1157282fydikq.pages.dev/1497282fydikq.pages.dev/2087282fydikq.pages.dev/987282fydikq.pages.dev/309
monitoring kapal selat sunda